Dengan karakter utama plastik yang ringan namun kuat, tahan lama dan mudah dalam pengerjaan, menjadikan penggunaan material plastik lebih ekonomis daripada penggunaan material konvensional lainnya. Dalam tempo singkat, di masa depan material plastik akan menempati porsi terbesar pada elemen bangunan.

Di Indonesia material plastik yang pertama kali dipakai adalah pipa air PVC yang tidak mengenal karat, ringan dan mudah dalam pengerjaan dibandingkan dengan pipa besi.
Selanjutnya mulai dikenal "kaca plastik" yang sering disebut PS Mika yang tidak mudah pecah, ringan, lebih bervariasi aneka warna dan tekstur permukaan serta lebih mudah dibentuk sesuai desain dibandingkan dengan kaca silika biasa.

Saat ini plastik PVC telah diolah dengan lebih modern sehingga tepat guna untuk difungsikan sebagai pengganti material kayu yang kian menyusut persediaannya di alam. Maka selain tahan air dan tahan rayap dibandingkan kayu, penggunaan material plastik PVC di bangunan pada periode terkini tidak sekedar menekankan pada fungsi ekonomis, keamanan dan nilai estetis, namun juga memberikan solusi untuk mewujudkan wawasan ramah lingkungan.

Pionir produk plastik berwawasan ramah lingkungan adalah pabrikan KÖMMERLING GmbH Germany. Produk unggulan dari Kommerling dalam bentuk "kayu plastik" lembaran adalah KOMACEL. Produk ini ditujukan sebagai bahan pembuatan furniture seperti rak, lemari, kitchen set atau elemen bangunan lainnya seperti plafond, pelapis dinding, partisi ruangan, dll.

Dengan keunggulan KOMACEL yang anti rayap, anti bakteri, tahan air, tahan bahan kimia dan meredam suara, menjadikan KOMACEL sebagai kunci jawaban atas permasalahan yang ditemui pada material kayu atau material standard lainnya pada bangunan.